Skip to main content

Ayo ke AEON lagi!

Menjelang pergantian tanggal hingga tepat di tanggal 3 September 2017 yang lalu menjadi momen yang paling mengesankan bagi Nuri karena pada momen tersebut Nuri berada di antara teman-teman kesayangannya yang menyaksikannya memasuki usia 24 tahun.

Silvia mengajak kami mengunjungi AEON BSD. 

AEON Mall BSD

Perjalanan pun dimulai, kurang lebih dua jam menggunakan commuter line dari Depok, transit di Tanah Abang, lalu turun di Rawa Buntu, hingga naik taksi burung biru menuju rumah baru Silvia yang terletak di Western Cosmo, The Icon, BSD.

Setelah menjemput Silvia di rumah barunya, Edy, Mia, Silvia, dan Nuri langsung menuju Mall AEON BSD.

Tiba di AEON

Nuri dan Mia belum pernah ke sana sama sekali, sementara Edy semacam sudah "fasih" dengan AEON. Edy merekomendasikan Nuri dan Mia untuk mencoba sushi AEON. 

Antriannya yang cukup ramai membuat Nuri dan Mia tidak ragu lagi akan kepopulerannya, ditambah harga satu sushinya berkisar antara 3000 sampai 6000 rupiah.

Antriannya...
Mia:

"Berkunjung ke AEON rasanya belum komplit kalau belum mencoba sushi dengan berbagai varian yang dijual dengan harga murah meriah. Satu sushinya dibandrol harga 3000-6000. Saya sejujurnya bukan penyuka sushi, pengalaman mencoba sushi di negeri asalnya langsung membuat saya sempat trauma untuk mencicipinya kembali. Namun setelah sempat diajak teman untuk mencoba sushi di Indonesia, ternyata rasanya masih edible di lidah saya (sepertinya semua sushi yang ada di Indonesia sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Berkunjung ke AEON saya manfaatkan ambil kesempatan untuk mencoba varian sushi murahnya, saya membeli 5 slice sushi dengan 3 varian, Tobiko Nigiri Sushi, Natto Maki Sushi, dan Kani Nigiri Sushi. Baiklah saya review satu-satu."

Lima slice sushi yang dibeli Mia

"Saya mulai dari Kani Nigiri Sushi, saya agak ragu sebenarnya memilih sushi yang satu ini, karena toppingnya adalah kani (kepiting), varian ini adalah varian paling mahal dari sushi yang saya pilih, kepiting yang digunakan adalah kepiting mentah, menurut saya rasanya masih lumayan, tapi bukan menjadi favorit saya, karena menurut saya kepitingnya kurang fresh banget. Tapi lumayan lah, tertutupi ketika dicelup dengan kecap sushinya (Shoyu), Selanjutnya Natto Maki Sushi, pertama kalinya saya mencoba sushi jenis ini. Topping yang ada di suhsi jenis ini adalah Natto (kalau tidak salah fermentasi kacang kedelai, agak mirip tauco kalau di Indonesia). Nah Nattonya ini ada campuran sedikit wasabi dan timun jepang (kyuri) sehingga ada sensasi segar dan agak spicy. Lumayan menurut saya, tapi tetap tidak menjadi favorit saya."

And then, jeng jeng jeng... varian sushi favorit saya, Tobiko Nigiri Sushi, sushi dengan topping telor ikan kecil-kecil, yang saya beli ada 2 jenis tobiko, tobiko hijau dan orange. Untuk harga saya heran kenapa tobiko hijau lebih mahal harganya daripada tobiko orange, padahal saya lebih suka tobiko yang orange. Alasan kenapa saya lebih suka Tobiko Nigiri Sushi dibandingkan dengan sushi varian lainnya adalah saya memperoleh sensasi unik ketika menggigit butir demi butir telur ikan terbang (tobiko) yang menjadi topping sushi ini. Rasanya segar, crunchy dan asin. Kesimpulannya Sushi yang dijual di AEON patut dicoba bagi para penggemar sushi, harganya murah dikocek bisa makan sampai sekenyangnya. FYI, kurangnya cuma satu, Shoyu-nya asin pake banget, kecelup dikit aja udah asin luar biasa. Jadi klo mau nyelupin jangan langsung ke semuanya."

Tobiko Nigiri Sushi favorit Mia

"Oh ya, saat jalan-jalan di AEON kemarin, saya juga ketemu salah satu yang favorit selain sushi, saya mengenalnya saat pernah mencoba di Jepang, yaitu dressing salad berbahan dasar wijen sangrai, ini adalah dressing yang paling berkesan bagi saya ketika di Jepang, dan kemarin saya membelinya waktu di AEON, rasanya segar dan enak, tentunya juga sehat.... senang bisa jalan-jalan di AEON apalagi dengan teman-teman tersayang. Semoga lain waktu bisa explore tempat-tempat seru lainnyaa." 
Ini salad dressingnya yang recommended

Nuri:

"Ini pertama kalinya saya memakan sushi. Sejak dulu sering enggan untuk mencoba karena tidak kebayang memakan ikan yang mentah. Melihat beberapa teman sudah sering memakannya, membuat saya menjadi penasaran. Sushi AEON inilah percobaan pertama saya. Lalu setelah mencoba, ternyata ketika dirasakan, tidak begitu berasa mentahnya, sehingga nyaman dimakan. Penilaian saya yang awalnya mungkin tidak bisa saya makan, berubah setelah dicoba, ternyata bisa juga dimakan oleh saya. Tetapi dibandingkan ayam goreng tepung crispy favorit, saya masih pilih ayam goreng tepung crispy hehe."

Sushi yang dibeli Nuri

Pertama kalinya Nuri memakan Sushi wkwk


Edy:

"Ini bukan kunjungan pertama ke AEON (baca: ion) BSD City. Client saya kantornya di BSD, jadi saya seringkali mampir dulu ke AEON setelah selesai meeting sama client. Nah, sebenarnya AEON ini banyak tempat makan. TAPI, yang paling 'terkenal' adalah sushinya. Yes, sushi AEON ini terkenal banget, antriannya ga pernah sepi. Karena penasaran, saya pernah coba beli dan ikutan antri. Saya heran sih kenapa banyak banget yang antri, padahal rasanya ga terlalu enak (subjektifitas saya yang memang tak suka sushi hahaha). Mungkin karena harga? Bisa jadi! Harganya memang relatif lebih murah dibandingkan dengan sushi-sushi di tempat lain. Sushi AEON ini terletak di food court. Yang namanya food court, pastinya banyak makanan-makanan lain yang dijual. Mulai dari yang manis, gurih, asin, goreng, panggang, dan bakar. Di AEON kali ini saya coba beli roasted chicken curry (ga ada namanya sih, ini bikinan saya doang hehe), spicy wedges dan nugget spicy cheese. Ayo kita review satu-satu. Roasted chicken curry rasanya enak. Awalnya sih terasa banget bumbu karinya, tapi lama-lama rasa karinya ga sekuat itu. Ayamnya juga empuk dengan ukuran yang pas. Nah kebetulan saya lagi ga pengen makan nasi, jadi diganti dengan spicy wedges alias kentang. Rasanya? Enak. Ukuran kentangnya mengenyangkan. Namun sayangnya kentangnya sudah terlampau dingin. Menu ketiga adalah nugget spicy cheese, ini yang paling enak di antara yang lain. Nugget-nya gurih, tepung rotinya (baca kulit luarnya) pas, dan sensasi kejunya juara. Kejunya ini saya banget deh, ga terlalu asin, malah cenderung pedas. Kalau berkunjung ke AEON lagi mungkin saya akan coba menu-menu lainnya yang cukup bikin mouth-watering."

Spicy wedges

Roasted curry chicken

Nugget spicy cheese

Mall sudah mau tutup, Silvia, Edy, Mia, dan Nuri berlekas pulang

AEON terkenal dengan taman berlampunya yang warna-warni, yang menyala ketika malam hari. Namun jangan ke sana di atas jam 10, karena ketika tepat jam 10 AEON ditutup, lampu warna-warni di taman tersebut juga dimatikan. 

Lampu warna warni di taman depan AEON Mall

Ini baru 1/100 makanan yang dicoba, masiha ada banyak lagi yang belum dicoba. Kesimpulannya, next time ke sini lagi dan semoga bisa lengkap ditambah Ghivo.

Kemudian, Silvia, Edy, Mia, dan Nuri pulang ke rumah Silvia sambil menunggu pergantian tanggal ulang tahun Nuri...

Catatan:
Baca cerita selanjutnya, klik di sini.



[NFM]

Comments

Popular posts from this blog

Richeese Challenge: Kamu Level Berapa?

Terletak di sepanjang jalan Margonda di antara Kimia Farma dan Ramayana Depok, terdapat Richeese Factory yang menyediakan makanan olahan utama ayam dengan keju khasnya. Menu utamanya adalah fire chicken dengan tingkatan level pedasnya yang mulai dari 0 (beginner) hingga 5 (ultimate).  Sumber Gambar: richeesefactory.com Penerima tantangan kali ini, ada Ghivo, Edy, Mia, dan Nuri. Semuanya tampak penasaran sepedas apa dan apa sanggup untuk menghabiskannya #NoFoodWaste. Dimulai dari Edy yang semangat untuk memesan level paling pedas, level 5, Mia level 3, Ghivo level 2, dan Nuri level 1.  Sebelum memulai #RicheeseChallenge Apa kata Ghivo, Edy, Mia, dan Nuri setelah menjalani tantangannya?  Edy: "Ga pernah percaya sama orang-orang yang bilang level 5 Richeese itu pedas. I think they are just exaggerating. But, I'm totally wrong. Level 5 memang pedas bahkan untuk saya yang suka banget makanan pedas hahaha." Mia: "Bagi penyuka pedas, level in

GOKANA: AYO KITA KE SANA!

Yeaay, Ghivo udah balik ke Indonesia, geng Always Happy and Healthy di sekitaran Depok tinggal Nuri sama Ghivo aja nih, sedih. Mia sekarang di Gresik, Edy di Bidakara, Silvia di BSD. Tapi gapapa, kita masih bisa tetep sering ngumpul kok. Nantikan yaa postingan kami mengunjungi keponakan pertama dari mamah Silvia.  Oiya, jadi pertama kali Ghivo sampai di Depok, Ghivo udah kangen lari, jadinya langsung beli sepatu lari deh. Nuri juga ikut sekalian beli groceries. Tadinya Ghivo sama Nuri ga ada rencana mau makan siang di mana, eh pas selesai belanja, terlihat papan nama GOKANA besar banget dekat pintu keluar masih di dalam Ramayana Depok. Melihat itu, kita berdua jadi teringat memori geng AH yang sering makan ramen di Gokana, di mall yang lain tapi. Kita ga tau kalau ada Gokana juga di Ramayana Depok.  Langsung deh kita cus dan pesan.  Berikut ulasan Ghivo dan Nuri terkait Ramen yang dimakan di Gokana yaaa.... Ghivo: Gokana Ramen Ramayana Depok: Reunion with Nuri! "Gokana jadi salah

Pasti Hitsnya Panties Pizza

Ada lagi tempat makan yang hits di sekitaran Margonda, Depok, Jawa Barat yaitu Panties Pizza. Berbeda dengan kompetitornya macam Pizza Hut atau Domino, Panties Pizza menawarkan penyajian pizza yang berbeda dengan keduanya. Disajikan dengan cara dilipat untuk menyembunyikan isinya ditambah lumernya keju sebagai kejutan yang ada di dalamnya. Tempat yang luas dan dekorasi yang kekinian membuat betah berlama-lama menikmati Panties Pizza. Silvia, Mia, Edy, Nuri, dan Ghivo tidak mau ketinggalan untuk menyicipi Panties Pizza yang sedang hits ini. Berikut adalah ulasan mereka. Silvia: "Say cheese pizza adalah classic cheese pizza. Rasanya enak, adonan empuk, cheesenya banyaaaak dan lelehannya mantap, bisa ditarik panjaang (maafkan fotonya kurang oke   (-_-). 1 porsi dapat 4 potong pizza-pizza kecil, pas untuk 1 orang. Sayangnya rasa minuman cappucino dan vanilla lattenya hampir sama (read: sama persis)(entah Mbaknya yang salah kasih pesanan atau gimana.. tapi katanya sih